Rindu tergaru musim baharu
Kenangan tersaruk-saruk di hutan-hutan Anduonohu
Bukit marun angin yang harum
Menggiurkan kata-kata mengharukan segenap mata
Di pantai Abeli, sayup-sayup pedih dari sepasang kedasih
Kembali terkenang para kekasih
Oh bunda yang jauh oh winda yang berlabuh
Waktu adalah surga
Jarak ialah sajak
Di bawah telapak kaki cakrawala
Aku digonggong musim kerinduan
Yang berkepanjangan
Kendari, 24 Juli 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar