Ita Windasari

istriku. azan magrib mengulum matamu. alismu rebah terbangun. rambutmu yang magrib lelap di leherku. kuhikmati ranumnya seperti menyuntuki batubatu tasbih. merah di luar kamar bercengkerama di keningmu. matamu terbuka seumpama fajar terluka. bilal mengundang ke perjamuan magrib. menyantap sumsum alfatiha dan anggur arrahman.

Kamis, 02 September 2010

Mata Bisu



suara-suara dari daging kering
dan warna merah menyalak dan melalap tulang-belulang nasib
tak ia hiraukan karena ia si mata bisu

sebongkah hijab mengurung matanya yang sesungguhnya cemerlang
menjadi legam dan karam
dari denyut ribuan aduh
yang tergodam di liang-liang aib

ribuan jantung menggenang di lumpur terik
sebelum meletus jadi mayit

oe si mata bisu
dilumuti katarak kuasa
memiliki seribu cadangan nyawa
ia kunyah api, ia mamah belati
mengutuk ia jadi si mulut buta
dan memahatnya jadi tugu lupa

ia mulut buta
tak melihat mulut buka
ia mata bisu
tak melihat warna janji, pelangi hitam semata

semata bisu

Kendari, 2 September 2010