Ita Windasari

istriku. azan magrib mengulum matamu. alismu rebah terbangun. rambutmu yang magrib lelap di leherku. kuhikmati ranumnya seperti menyuntuki batubatu tasbih. merah di luar kamar bercengkerama di keningmu. matamu terbuka seumpama fajar terluka. bilal mengundang ke perjamuan magrib. menyantap sumsum alfatiha dan anggur arrahman.

Kamis, 29 Juli 2010

Buku Puisi Memento, Karya Arif Bagus Prasetyo Pemenang Anugerah Puisi CSH 2009

Pemenang Anugerah Puisi CSH 2009
Selaku juri tunggal Anugerah Puisi  CSH 2009,  pada hari ini, Kamis, 29 Juli 2010, dengan senang hati saya mengumumkan buku kumpulan puisi Memento karya penyair Arif Bagus Prasetyo sebagai pemenang Anugerah Puisi CSH 2009 dan berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp 7.000.000. Keputusan penetapan Memento karya Arif Bagus Prasetyo sebagai pemenang Anugerah Puisi CSH 2009 adalah bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Pemilihan buku kumpulan puisi Memento sebagai buku kumpulan puisi Indonesia terbaik 2009 (versi Anugerah Puisi CSH) dan ditetapkan sebagai pemenang Anugerah Puisi CSH 2009 dilakukan setelah melalui proses pembacaan yang teliti dan berulang-ulang selama lebih kurang tiga bulan, terhitung sejak penetapan short-list (lima besar) buku kumpulan puisi Anugerah Puisi CSH 2009 diumumkan.

Puisi-puisi Arif Bagus Prasetyo dalam Memento memperlihatkan rangkaian perjalanan panjang penyairnya dalam upaya mencari dan menemukan rekonstruksi bahasa yang subjektif, spirit of newness, keutuhan, kekuatan, dan kedalaman estetika puitik dan pada saat yang sama dengan tanpa gentar melakukan pergulatan dan pertempuran terus menerus dari segi bentuk dan tematik. Memento adalah pencapaian tertinggi Arief Bagus Prasetyo dalam ranah puisi.

Sebagian besar puisi-puisi dalam Memento, jika tidak dapat dikatakan seluruhnya, merupakan manifesto yang tegas dan terbuka untuk menolak memperlakukan puisi sebagai kerja pertukangan atau semata-mata bakat alam. Memento dengan lapang menerima khasanah kearifan lokal sebagai sumber mental tetapi pada saat yang sama juga dengan lapang menjangkau khasanah kearifan puitik dari wilayah-wilayah lain dan menjadikannya sebagai sumber mental yang sama pentingnya.

Sebagai pribadi dan juri tunggal Anugerah Puisi CSH 2009 saya mengucapkan selamat kepada Arif Bagus Prasetyo atas terpilihnya Memento sebagai pemenang Anugerah Puisi CSH 2009.

Saya juga mengucapkan selamat kepada para penyair yang buku kumpulan puisinya terpilih masuk ke dalam short-list (lima besar) maupun long-list Anugerah Puisi CSH 2009. 

Cimahi, 29 Juli 2010
Cecep Syamsul Hari

Short-list Anugerah Puisi CSH 2009
Berikut adalah lima buku puisi yang terpilih sebagai lima besar Anugerah Puisi CSH 2009. Disusun secara alfabetis:

Akar Berpilin karya Gus tf. Penerbit Gramedia, Jakarta, Juni 2009.
Lagu Cinta Para Pendosa karya Zaim Rofiqi. Penerbit Alvabet, Tangerang, Mei 2009.
Memento karya Arif Bagus Prasetyo. Penerbit Arti Foundation, Denpasar, April 2009.
Puan Kecubung karya Jimmy Maruli Alfian. Penerbit Kata Kita, Depok, Februari 2009.
Telimpuh karya Hasan Aspahani. Penerbit Koekoesan, Depok, Juni 2009.

Satu buku puisi akan dipilih sebagai pemenang Anugerah Puisi CSH 2009 dan akan diumumkan pada awal Juni 2010. 

Cimahi, 27 April 2010
Cecep Syamsul Hari

Long-list Anugerah Puisi CSH 2009
Berikut adalah judul-judul buku puisi yang memenuhi persyaratan untuk diikutkan dalam penilaian/penjurian Anugerah Puisi CSH 2009. Disusun secara alfabetis:

Akar Berpilin. Gus tf. Gramedia, Jakarta, Juni 2009.
Bumi Gora. M. Hasan Sanjuri. Sanggar Sastra Al-Amien, Sumenep, Desember 2009.
Cinta yang Marah. M. Aan Mansyur. Bejana, Bandung, April 2009.
Kampung Ular. Rahmat Heldy HS. Lumbung Banten, Serang, Januari 2009.
Lagu Cinta Para Pendosa. Zaim Rofiqi. Alvabet, Tangerang, Mei 2009.
Lilin-lilin Melawan Angin. Slamet Riyadi Sabrawi. LP3Y, Yogyakarta, September 2009.
Memento. Arif Bagus Prasetyo. Arti Foundation, Denpasar, April 2009.
Partitur, Sketsa, Potret dan Prosa. Wendoko. Banana, Jakarta, Juni 2009.
Peneguk Sunyi. Soni Farid Maulana. Kiblat, Bandung, April 2009.
Penyair Bodoh. Dea Anugrah. Greentea, Jakarta, Desember 2009.
Pewaris Tunggal Istana Pasir. M. Nahdiansyah Abdi. Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009.
Picnic. Karno Kartadibrata. Kiblat, Bandung, Januari 2009.
Puan Kecubung. Jimmy Maruli Alfian. Kata Kita, Depok, Februari 2009.
Surat Terakhir. Kamil Ibnu Masduki. FBSI, Sumenep, Agustus 2009.
Telimpuh. Hasan Aspahani. Koekoesan, Depok, Juni 2009.

Proses penilaian/penjurian akan dilakukan mulai 3 Februari s.d. 26 April 2010 untuk memilih lima finalis. Lima buku puisi yang terpilih masuk ke dalam lima besar (finalis) akan diumumkan pada 27 April 2010.

Cimahi, 2 Februari 2010
Cecep Syamsul Hari

Sumber: http://cecepsyamsulhari.webs.com/anugerahpuisicsh.htm

Tidak ada komentar: