Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua penyair yang telah mengirim naskah puisi untuk antologi puisi mengenang Moh. Wan Anwar. Ada sekitar 113 penyair yang mengirim naskah puisi, namun
kami tidak dapat memuatkannya semua, karena puisi-puisi yang dikirim kepada kami tidak semua didedikasikan untuk Moh. Wan Anwar. Setelah elalui tahap kurasi, akhirnya hanya 79 penyair yang masuk dalam antologi Berjalan Ke Utara ini. Antara lain:
Adew Habtsa-Obituari
Adhy Rical-Tuhan Mencintaimu (Kendari)
Adin-Menjelang Tidur
Ahmadun Yosi Herfanda-Lelaki Tegar
Amaturrasyidah-Suatu Pagi Kamu Mengunyah Lebah
Anri Rachman-1.
Bode Riswandi-Di Beranda Sajakmu
Boedi Ismanto SA-Untuk yang Tercinta
Budhi Setyawan-Bulan Sabit di Serang
Deden Abdul Aziz-In Memoriam
Delvi Yandra-Kereta Terakhir
Den Bagoes-Puisi Itu Mencarimu, Wan
Dian Hardiana-Kepada Penyair yang Telah Pindah Rumah
Dian Hartati-Ingatan
Doddi Ahmad Fawzy-Momento Partere
Dony P. Herwanto-Aku Mencatat Namamu Diam-diam
Dwi S. Wibowo-Kini Aku Ingin Menjumpai Mautmu
Edwar Maulana-Sajak Pengantar
Endang Supriadi-Sebuah Rencana
Evi Sefiani-Sembilan Belas Tahun Kemudian
Faisal Syahreza-Memoribilia
Fina Sato-Kura-kura
Firman Venayaksa-Amor Vincit Omnia 3
Frans Ekodhanto-Ritual Perpisahan
Ginanjar Rahadian-Tiga Catatan Sebelum Kau Berangkat
Hasta Indriyana-Kampung Halaman
Heru Joni Putra-Pintu Usia
Hudan Nur-Pepasirpun Terluka
IH Antassalam-Moksa
Ihung-Mengunduh dari Jarak Jauh
Jafar Fakhrurozi-Penjaga Kata
Kamaludin-Tak Ada Upacara Pemberangkatan Buatmu
Koko P. Bairawa-Kita ‘Kan Terus Bicara
Langgeng Prima Anggradinata-Para Pelayat
Lina Kelana-Sajak untuk Kesatria
Lugiena De-Sajak Panglayungan
Lukman Asya-Ibadah Para Penyair
M. Arfani Budiman-Zikir Buat Pendiri ASAS
Ma’mur Saadie-Selembar Daun
Matdon-Sajak Mengenang Sajak
Melda MR-Sepotong Senja yang Belum Habis Kita Nikmati
Moch. Satrio Welang-Sayap Terkepak (lagi)
Muda Wijaya-Paragraf Kata Pada Suatu Hari Paling Dingin
Muhzen Den-Di Pemakamanmu Aku Membatu
N Rohmah Maidasari-Pada Hatimu
Nandang R. Pamungkas-Hujan pun Usai
Nero Taopik Abdillah-Sajak Tahlillan
Nety Av Ney-Di Antara Musim
Niduparas Erlang-Maut Seperih Senja di Laut Lontar
Nugraha Umur Kayu-Pesan Kematian
Pratiwi Sulistiyana-Ketika Hilang Bulan
Pringadi Abdi Surya-Suatu Malam di Cianjur
Rahmat Heldy HS-Cerita Seorang Kawan
Ramdan Saleh-Yang Terkenang
Rangga Umara-Ayat Ganjil Terpahat di Punggung Batu
Reza Saeful Rachman-Sebelum Senja Selesai
Rian Ibayana-Kasidah Terakhir
Rizki Sharaf -Tunggilis
Rizqi Nur Amaliah-Arah Pulang
Rozi Kembara-Doa Pengantar Tidur
Rudy Ramdani-Rumah Kertas
Seli Desmiarti-Tuan Wan
Sigit Pramono-Maut Berpagut
Sopan Sopian-Aku Masih Membaca Namamu
Sulaiman Djaya-Terbanglah Mautku, Terbangkan Hidupku
Syaifudin Gani-Di Padang Konda (Kendari)
Syarif Hidayatullah-Aku Kini Menamaimu Sepi
Toni Lesmana-23 November
Veronika Dian-Hening yang Tak Biasa
Viddy AD Daery-Di Rumah Hitam Batam, Aku Teringat Kau Wan Anwar
W. Herlya Winna -Usia Padam Dalam Gugusan Hari
Widzar Alghifary-Tentang November
Wili Azhari-Di Bawah Pahatan Namamu
Wulan Widari Endah-Cintaku
Yusran Arifin-Kafe Itu Bernama Dunia
Yopi Setia Umbara-Obituari
Yussak Anugrah-Kang Wan I
Zulkifli Songyanan-Kepada Wan Anwar.
Salam,
Penyunting
Heri Maja Kelana
http://www.facebook.com/profile.php?id=1027693760&v=wall&story_fbid=129288800436142#!/note.php?note_id=413179356976&id=1164342366&ref=mf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar