Pare-pare
pagi letuskan bau buruh
menyembur ke udara subuh
ton demi ton badan dan barang
menumpuk dan mengerang
menghardik dan mengganyang leher dermaga
penumpang dan pencoleng
beradu rayu
sebelum lengking sirine
memanggil
pagi itu
dermaga dan laut jadi bongkahan rindu
air mata dan sepi pun jadi bangkai perjalanan
Pare-pare, 14 Maret 2009
Dua Ribu Tangga Ombak
dua ribu tangga ombak memecah kegulitaan sunyi
merapikan pakaian kemurungan pesisir
enam pasang cahaya merinding di laut
mengirim musim barat ke bukit-bukit gorontalo
sunyi yang legam
menggelepar dibantai dua ribu gelombang
gulungan malam mengobarkan kepedihan
sebelum menjadi buih
memuih jadi maut putih
menjelma dua ribu gelombang kesunyian
teluk tomini
Gorontalo, 18 Juni 2010
Langit Lalu Rebah ke dalam Matadahaganya
sebongkah batubara menggelincir ke dalam rongga dahagadadanya
lalu tersungkur ke dalam dagingjantungnya
ia mengerang, oh langitkembara alangkah maharindu pesonamu
oh lautkembar betapa mahabuih gelegarmu
membongkardobrak pintufana darahku
oh bumikandung tak jua rampung dengan seribusembilu kidung
langit lalu rebah ke dalam matadahaganya
laut lalu menggelegak ke dalam rahimpuasanya
dan batubara itu pecahrekah jadi abu jadi api puisinya
Kendari, 5 Juli 2010
Di Padang Konda
:Wan
di padang-padang konda langit dikerumuni senja
bukit-bukit merenung dirayapi angin tundra
tujuh anoa membahana memburu cahaya magrib
anaway menuruni lembah nasib dan matahari pun raib
Konda, maret 2010
Wangi-wangi
di pulau-pulau terjauh
gemintang bergetaran
perahu-perahu menjauh
lampu-lampu bertangisan
karang-karang berlagu
angin timur berserakan
ombak membuih
gugur jua di pangkuan karang
pasir memutih
pudar dalam aduhan malam
batu-batu mendesis
dirayapi angin terang
pantai menangis
ditinggalkan jangkar nelayan
pangkal teluk merah dan memar
dirongrong persenggamaan alam
gadis-gadis berdaging samar
lambaikan senyum tangiskan salam
kutinggalkan dermaga Wangi-wangi
angin gemetar merangkum nafasmu wangi
tahun depan, angin timur mengarak kenangan
aku datang mengepang rambutmu jadi delapan
Wangi-wangi, April 2008
KLIK: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=160311%EF%BB%BF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar