suara-suara dari daging kering
dan warna merah menyalak dan melalap tulang-belulang nasib
tak ia hiraukan karena ia si mata bisu
sebongkah hijab mengurung matanya yang sesungguhnya cemerlang
menjadi legam dan karam
dari denyut ribuan aduh
yang tergodam di liang-liang aib
ribuan jantung menggenang di lumpur terik
sebelum meletus jadi mayit
oe si mata bisu
dilumuti katarak kuasa
memiliki seribu cadangan nyawa
ia kunyah api, ia mamah belati
mengutuk ia jadi si mulut buta
dan memahatnya jadi tugu lupa
ia mulut buta
tak melihat mulut buka
ia mata bisu
tak melihat warna janji, pelangi hitam semata
semata bisu
Kendari, 2 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar